6 POLA ASUH YANG MERUSAK PSIKOLOGIS ANAK, JANGAN LAKUKAN!
Berikut beberapa pola pengasuhan yang jangan pernah dilakukan:
1. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter, yang mengutamakan hukuman dan ketaatan, seringkali merusak psikologis anak. Anak yang dibesarkan dengan cara ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan rentan terhadap masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi.
2. Kritik Berlebihan
Terus-menerus memarahi dan mengkritik anak dapat menurunkan harga diri mereka. Anak menjadi merasa tidak berharga dan tidak mampu melakukan apa pun dengan baik, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah psikologis serius.
3. Perlindungan Berlebihan
Di sisi lain, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, sehingga tidak membiarkan mereka mengalami kegagalan, juga berpotensi menciptakan anak yang tidak mandiri dan mudah cemas.
4. Memaksakan Keinginan
Memaksakan keinginan pada anak tanpa mempertimbangkan minat dan bakat mereka juga dapat berdampak negatif. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang.
5. Sering Membandingkan Anak Dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan orang lain, terutama saudara atau teman sebaya, dapat menciptakan perasaan inferioritas dan persaingan yang tidak sehat. Ini dapat mengganggu pembentukan identitas positif dan rasa percaya diri anak.
6. Kurangnya Perhatian
Kurang memberikan perhatian dan waktu untuk anak juga dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua untuk merasa aman dan dicintai2.
Penting bagi orang tua untuk menghindari pola asuh yang dapat merusak psikologis anak seperti dia atas. Sebaliknya, orang tua harus menghargai anak akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik, mental, dan emosional.